Susu sapi kini bukan lagi satu-satunya penguasa meja sarapan. Selain snack sehat, gelombang kesadaran kesehatan dan lingkungan telah mendorong popularitas susu nabati (plant-based milk) ke puncak tertinggi. Di minimarket Indonesia, tiga raksasa mendominasi kategori ini: Oatside (Oat Milk), V-Soy (Soy Milk), dan Almond Breeze (Almond Milk). Masing-masing memiliki basis penggemar fanatik. Namun, bagi penggiat diet, pertanyaan terbesarnya adalah: Mana yang paling rendah kalori? Apakah “nabati” otomatis berarti “langsing”? Jawabannya mengejutkan: Tidak selalu. Bahan dasar (kacang vs biji-bijian) dan tambahan gula sangat menentukan profil diet produk tersebut. Mari kita adu ketiganya dengan review jujur susu nabati secara head-to-head.
Revolusi Susu Nabati: Bukan Sekadar Gaya Hidup
Kontestan 1: Susu Oatside (Oat Milk) – Si Pendatang Baru yang Fenomenal
Pertama-tama, mari kita bahas merek asal Singapura (yang diproduksi di Indonesia) ini. Faktanya, popularitas Oatside meledak di pasaran terutama karena rasanya yang sangat enak serta dukungan strategi marketing yang fun.
Mengenai Profil Rasa: Secara mengejutkan, Oatside berhasil memecahkan kode rasa oat milk yang sebelumnya sering kali dianggap hambar. Akibatnya, rasanya menjadi sangat creamy, malty, dan memiliki tekstur mulut (mouthfeel) yang tebal sehingga mirip susu sapi full cream. Selain itu, varian Cokelatnya pun terasa mewah berkat kandungan kakao asli.
Analisis Diet: Penting untuk diingat bahwa oat adalah biji-bijian (serealia), yang mana secara alami kaya akan karbohidrat. Saat diproses menjadi susu, enzim memecah pati oat menjadi gula alami (maltosa).
-
Oatside Barista Blend: Meskipun tanpa gula tambahan, namun ia tetap mengandung gula alami oat. Kalorinya berkisar 65 kkal per 100ml, sedangkan karbohidratnya tergolong cukup tinggi.
-
Oatside Chocolate: Di sisi lain, varian ini mengandung gula tambahan atau nektar. Konsekuensinya, kalorinya bisa mencapai 80-82 kkal per 100ml. Artinya, jika Anda minum satu kotak 200ml, maka Anda mengonsumsi sekitar 160+ kkal.
Verdict: Kesimpulannya: Enak tapi waspada. Alasannya adalah kalorinya tergolong tinggi untuk ukuran minuman diet apabila dikonsumsi sembarangan.
Kontestan 2: Susu V-Soy (Soy Milk) – Legenda Kedelai
Selanjutnya, kita beralih ke pemain lama yang konsisten. Selama ini, V-Soy dikenal luas karena kualitas rasa kedelai premium yang tidak berbau “langu”.
Mengenai Profil Rasa: Karakteristiknya adalah nutty, beany (khas kedelai), dan juga sangat kental. Oleh sebab itu, rasanya sangat familiar di lidah orang Indonesia yang memang terbiasa dengan sari kedelai.
Analisis Diet: Terdapat dua varian utama yang perlu diperhatikan:
-
V-Soy Multi-Grain: Walaupun sangat sehat dan tinggi serat, tapi sayangnya kandungan gulanya lumayan tinggi guna mendongkrak rasa.
-
V-Soy Low Sugar: Sebaliknya, ini adalah bintang utama di kategori kedelai. Varian ini memangkas gula secara drastis namun tetap terasa creamy. Keunggulan utamanya terletak pada Protein. Hal ini dikarenakan kedelai adalah satu-satunya protein nabati lengkap. Faktanya, protein tinggi sangat membantu menjaga massa otot saat diet dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Verdict: Pada akhirnya, V-Soy Low Sugar adalah pilihan paling seimbang (Balanced Choice). Hal ini terbukti dari harganya yang terjangkau, proteinnya yang tinggi, serta kandungan gulanya yang rendah.
Kontestan 3: Susu Almond Breeze (Almond Milk) – Raja Rendah Kalori

Merek global (Blue Diamond) yang menjadi standar emas di komunitas diet Barat.
-
Profil Rasa: Sangat ringan, cenderung cair (watery), dengan aroma kacang almond yang halus. Bagi yang terbiasa susu kental manis atau full cream, mungkin akan merasa ini seperti “air rasa kacang”. Butuh penyesuaian lidah.
-
Analisis Diet:
-
Unsweetened Original: Ini adalah juara mutlak dalam hal angka kalori. Varian tanpa gula ini bisa hanya mengandung sekitar 15-25 kkal per 100ml! Hampir nol gula dan sangat rendah karbohidrat. Lemak yang ada adalah lemak tak jenuh tunggal yang sehat dari almond.63
-
-
Verdict: Pilihan terbaik untuk penurunan berat badan agresif. Jika Anda hanya butuh cairan putih untuk membasahi sereal, campuran smoothie, atau sekadar minum tanpa menambah kalori harian, inilah pemenangnya. Namun, jangan harapkan rasa yang rich.
Tabel Perbandingan Nutrisi (Estimasi per 200ml)
| Merek & Varian | Kalori (kkal) | Karbohidrat (g) | Protein (g) | Lemak (g) | Harga (Rp) | Best For |
| Oatside Chocolate | ~164 | ~24 | ~2.6 | ~6 | 8.000-9.000 |
Rasa enak, Energy booster 10 |
| V-Soy Low Sugar | ~90-100 | ~8 | ~6-7 | ~5 | 9.000-10.000 |
Keseimbangan protein & rasa 11 |
| Almond Breeze Unsweetened | ~30-40 | ~1 | ~1 | ~2.5 | 45.000 (1L) |
Defisit kalori maksimal 63 |
Faktor Harga dan Ketersediaan
-
V-Soy 200ml tetap menjadi pilihan paling merakyat berkat harganya yang ekonomis dan kemudahan mendapatkannya di mana saja, baik di minimarket maupun warung terdekat.
-
Oatside 200ml semakin mudah didapat dan sering ada promo bundling.
-
Almond Breeze Berbeda dengan kompetitornya yang ramah di kantong pelajar, Almond Breeze menuntut komitmen lebih. Produk ini umumnya hanya tersedia dalam kemasan 1 Liter di supermarket besar, sehingga Anda harus siap merogoh kocek sekitar Rp 40.000–50.000 untuk pembelian awal.
Kesimpulan
Pilihan susu nabati harus disesuaikan dengan tujuan spesifik diet Anda:
-
Pilih Almond Breeze Unsweetened jika prioritas Anda adalah memangkas kalori sebanyak mungkin.
-
Pilih V-Soy Low Sugar jika Anda membutuhkan asupan protein untuk kenyang lebih lama dan harga yang bersahabat.
-
Pilihlah Oatside sebagai jalan tengah jika Anda membutuhkan tekstur creamy yang maksimal untuk campuran kopi, asalkan Anda berkomitmen untuk tetap memperhitungkan kalorinya ke dalam asupan harian Anda.


